Beranda | Artikel
Talbis Iblis Terhadap Para Ahli Bahasa Arab
Kamis, 2 Desember 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Talbis Iblis Terhadap Para Ahli Bahasa Arab ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 24 Rabi’ul Akhir 1443 H / 29 November 2021 M.

Kajian Islam Tentang Talbis Iblis Terhadap Para Ahli Bahasa Arab

Pada pertemuan sebelumnya kita telah menjelaskan talbis iblis terhadap ahli bahasa, sastra, dan juga penyair. Mereka dialihkan dari tujuan utama, yaitu tafaqquh fiddin. Untuk itulah bahasa Arab itu perlu dipelajari. Karena Allah menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang fasih dan Allah mengutus Nabi terakhir dari kalangan bangsa Arab dan berbicara dengan bahasa Arab yang fasih, hadits-hadits Nabi diucapkan dalam bahasa Arab.

Jika tidak akan sempurna suatu kewajiban kecuali dengan perkara itu, maka perkara itu menjadi suatu yang wajib juga. Hanya saja di sini kewajiban itu bersifat fardhu kifayah, apabila sudah diemban sebahagian orang maka gugurlah kewajiban itu atas yang lain.

Untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan hadits perlu memiliki kemampuan di dalam bahasa Arab, maka wajib bagi seorang Alim ketika ingin menjelaskan satu hukum harus menguasai bahasa tersebut.

Bahasa Arab menjadi satu wasilah untuk mencapai tujuannya, yaitu mengambil istinbath-istinbath hukum dari nash-nash syar’i. Akan tetapi sebagian orang mungkin dia tidak tahu tujuan ini atau dia teralihkan dari tujuan itu. Sehingga menjadikan ilmu alat ini sebagai tujuan dan sebagai alat untuk berbangga diri dan kadang-kadang menggunakan ilmu ini untuk menjatuhkan/mempermalukan lawan debat yang mungkin tidak dikuasai oleh lawan debatnya. Sementara mungkin masalah yang diperdebatkan tidak ada kaitannya dengan ilmu tersebut.

Sehingga ilmu alat ini disalahgunakan atau diselewengkan dari fungsi dan tujuannya. Apalagi mungkin manusia menganggap orang-orang yang menguasai ilmu alat ini sebagai orang yang istimewa, bahkan disebut ulama. Padahal dia belum menguasai ilmu-ilmu alat yang lain seperti ilmu ushul fiqih, ushul hadits, ushul tafsir dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama. Kemudian orang tersebut didudukkan sebagai seorang ulama dan bahkan kadang-kadang berfatwa, padahal kemampuannya hanyalah dalam bidang bahasa saja.

Ini adalah suatu kekeliruan dan ketertipuan dari seorang penuntut ilmu. Maka jangan jadikan alat sebagai tujuan. Dia hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Maka kita harus tahu urgensi ataupun skala prioritas di dalam mendalami agama, tidak terfokus pada satu sisi dan melupakan sisi yang lain.

Bagaimana penjelasan talbis iblis terhadap ahli fiqih selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51130-talbis-iblis-terhadap-para-ahli-bahasa-arab/